HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap Praktikum
Perkembangan Hewan dengan judul “Karbohidrat” yang disusun oleh :
Nama : Nirwana
NiM :
1314141019
Kelas/Kelompok : B/2
telah diperiksa dan
dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten, maka dinyatakan
diterima.
Makassar, Desember
2014
Koordinator Asisten,
Asisten,
Sutriadi Nasrah
NIM. 1214141002 NIM. 1214141018
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Prof. Dr. Yusmina Hala, MS.
NIP. 19611212
198601 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Didalam kehidupan
sehari-hari tubuh kita selalu membutuhkan
karbohidrat seperti misalnya pada saat kita melakukan aktivitas, baik yang
telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan
sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan pasti selalu
membutuhkan energi, energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan
yang kita makan, terutama makanan yang mengandung karbohidrat. Selain itu
sebagian dari benda-benda disekeliling kita banyak yang terbuat dari
karbohidrat seperti pakaian yang kita pakai, peralatan rumah tangga seperti
nampan dari kayu merupakan bentuk dari karbohidrat.
Karbohidrat
merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di
samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang
ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan dengan berat molekul
tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam diding sel
dan jaringan pengikat.
Kita dapat mengenal
berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari , baik yang berfungsi
sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses
metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan
glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan
manusia.
Dari uraian di atas bahwa sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari makanan, namun terkadang kita tidak mengetahui karbohidrat jenis
apa yang kita makan serta sifat dan fungsi dari karbohidrat tersebut. Oleh
karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.
B. Tujuan
1.
Melihat kandungan
karbohidrat secara kualitatif melalui uji molisch.
2.
Membedakan gula
pereduksi dan bukan gula pereduksi dengan uji benedict.
3.
Membuktikan
perbedaan monosakarida dan disakarida melalui percobaan barfoed.
4.
Membuktikan adanya
proses fermentasi yang ditandai dengan adanya gelembung gas melalui percobaan peragian.
5.
Mebuktikan adanya
proses ketosa pada fruktosa melalui percobaan seliwanof.
6.
Untuk mengetahui
reaksi ketosa atau aldosa dengan hidrasin melalui uji osazon.
7.
Untuk mengamati dan
mengetahui kandungan sampel melalui hidrolisis selulosa.
C. Manfaat
Praktikum
1.
Mahasiswa dapat melihat
kandungan karbohidrat secara kualitatif melalui uji molisch.
2.
Mahasiswa dapat membedakan
gula pereduksi dan bukan gula pereduksi dengan uji benedict.
3.
Mahasiswa dapat membuktikan
perbedaan monosakarida dan disakarida melalui percobaan barfoed.
4.
Mahasiswa dapat membuktikan
adanya proses fermentasi yang ditandai dengan adanya gelembung gas melalui percobaan peragian.
5.
Mahasiwa dapat mebuktikan
adanya proses ketosa pada fruktosa melalui percobaan seliwanof.
6.
Mahasiswa dapat mengetahui
reaksi ketosa atau aldosa dengan hidrasin melalui uji osazon.
7.
Mahasiswa dapat
mengamati dan mengetahui kandungan sampel melalui hidrolisis selulosa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram
karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi
hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh
tubuh untuk menjalankan berbaga fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi
jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagaiI aktivitas fisik seperti
berolahraga atau bekerja. Di dalam ilmu gizi, secara sederhana karbohidrat
dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat sederhana & karbohidrat
kompleks dan berdasarkan responnya terhadap glukosa darah di dalam tubuh,
karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks glicemik-nya
(glycemic index). Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida
seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa
& laktosa. Jenis jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung
di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh
dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan
energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi
sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk
pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb (Irawan,
2007).
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam
hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai
lebih bercabang. Struktur yang lebih bercabang ini membuat glikogen lebih mudah
dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di
dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai
sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui
kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan
disimpan dalam jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang
penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal
dari hewani dalam jumlah terbatas (Poedjiaji, 2009).
Karbohidrat
sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dai
sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsure-unsur
Carbon(C), hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus
kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberikan
kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama
karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun
kelompok karbohidrat ini berbentuk polialkohol. Dari sudut fungsi, karbohidrat
adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun didalam tubuh. Karbohidrat
yang terasa manis, biasa disebut gula. Molekul dasar dari karbohidrat disebut
monosakarida atau monosa. Dua monosa yang saling terikat membentuk disakarida
atau diosa, dan tiga monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida
atau triosa. Ikatan dari lebih tiga monosakarida disebut polysakarida atau
poliosa. Polisakarida yang mengandungjumlah monosakarida yang tidak begitu
banyak disebut oligosakarida (Sediaoetama, 2004).
Karbohidrat
memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil. Senyawa ini juga
memiliki gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi
aldehid atau polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa tersebut (Ngili,
2009).
Monosakarida yaitu gula yang paling sederhana
terdiri dari molekul tunggal. Monosakarida yang penting adalah gula yang
mempunyai 6 karbon (heksosa) contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Oligosakarida yaitu gula yang mengandung 2-10 molekul gula sederhana,
contohnya: sukrosa, maltosa. Polisakarida yaitu karbohidrat yang kompleks
terdiri atas beberapa molekul satuan gula sederhana (monosakarida). Beberapa
yang dapat dicerna yaitu pati dan dekstrin, sedang yang lain tidak (selulosa
dan hemiselulosa seperti agar dan pektin), tidak larut dalam air (Kusharto 1992).
Di
dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh
aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul
glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian
akan berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh
dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO & HO 2 2 dimana
proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolism glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hamper lebih dari
50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah
terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan
berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk
kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan
sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen
otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan
glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di
dalam sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan,2007).
Dalam metabolisme karbohidrat kita ketahui bahwa glukosa dapat
menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat pula disimpan dahulu
sebagai cadangan sumber energi dalam bentuk glikogen. Polisakarida ini
digunakan tubuh sewaktu–waktu tubuh memerlukan energi. Sumber karbohidrat
dalam makanan terutama berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses
fotosintesis (Poedjiadi, 2009).
Menurut Irawan (2007) karbohidrat dibedakan atas dua jenis yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat komples contohnya :
1.
Karbohidrat sederhana
a.
monosakarida
Monosakarida
merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh
dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal
sebagai dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di
dalam buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai
gula buah dan merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam fruktosa
banyak terkandung di dalam madu (bersama dengan glukosa), dan juga terkandung
diberbagai macam buah-buahan. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil
proses pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara bebas. Selain
sebagai molekul tunggal, monosakarida juga akan berfungsi sebagai molekul dasar
bagi pembentukan senyawa karbohidrat kompleks pati (starch) atau
selulosa.
b. Disakarida
Disakarida
merupakan jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2
molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum digunakan dalam konsumsi
sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan
fruktosa dan juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa &
galaktosa . Di dalam produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk hampir 99% dari
gula pasir atau gula meja (table sugar) yang biasa digunakan
dalam konsumsi sehari-hari sedangkan laktosa merupakan karbohidrat yang banyak
terdapat di dalam susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml. Karbohidrat
kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000
unit molekul monosakarisa terutama glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis
karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan makanan yang umum
dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch).ncBrief
2.
Karbohidrat kompleks
a. Pati (Strach)
Pati yang juga merupakan simpanan energi di dalam
sel-sel tumbuhan ini berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan
berdiameter berkisar antara 5-50 nm. Dan di alam, pati akan banyak terkandung
dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau
dan banyak juga terkandung di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti
singkong, kentang atau ubi. Di dalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan
terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa (amylose) dan
amilopektin amylopectin). Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang
tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan
yang bercabangcabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan
bervariasi dalam produk pangan dimana produk pangan yang memiliki kandungan
amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.
b.
Glikogen
Glikogen merupakan salah satu bentuk simpanan energi di
dalam tubuh yang dapat dihasilkan melalui konsumsi karbohidrat dalam
sehari-hari dan merupakan salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh
tubuh pada saat berolahraga. Di dalam tubuh glikogen akan tersimpan di dalam
hati dan otot. Kapasitas penyimpanan glikogen di dalam tubuh sangat terbatas
yaitu hanya sekitar 350-500 gram atau dapat menyediakan energi sebesar
1.200-2.000 kkal. Namun kapasitas penyimpanannya ini dapat ditingkatkan dengan
cara memperbesar konsumsi karbohidrat dan mengurangi konsumsi lemak atau
dikenal dengan istilah carbohydrate loading dan penting dilakukan bagi atlet terutama yang menekuni
cabang olahraga bersifat endurans (endurance) seperti marathon atau juga sepakbola. Sekitar 67% dari
simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam otot dan
sisanya akan tersimpan di dalam hati. Di dalam otot, glikogen merupakan
simpanan energi utama yang mampu membentuk hampir 2% dari total massa otot.
Glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan
energi di dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke dalam aliran
darah dalam bentuk glukosa apabila terdapat bagian tubuh lain yang
membutuhkannya.Berbeda dengan glikogen hati dapat dikeluarkan apabila terdapat
bagian tubuh lain yang membutuhkan. Glikogen yang terdapat di dalam hati dapat
dikonversi melalui proses glycogenolysis menjadi glukosa dan kemudian dapat dibawa oleh aliran
darah menuju bagian tubuh yang membutuhkan seperti otak, sistem saraf, jantung,
otot dan organ tubuh lainnya.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Hari / tanggal
: Selasa, 22 Desember 2014
Waktu :
Pukul 14.00 s.d 16.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi lantai 3 sebelah Barat FMIPA UNM
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a.
Tabung reaksi 7 buah
b.
Pipet tetes 7 buah
c.
Rak tabung reaksi
d.
Bunsen
e.
Gelas ukur 10 mL
f.
Kaki tiga
g.
Gelas kimia 100 ml
h.
Penjepit tabung
3.
Bahan
a.
Amilum
b.
Larutan Fruktosa
c.
Larutan Maltosa
d.
Larutan Laktosa
e.
Larutan Sukrosa
f.
Larutan Galaktosa
g.
Larutan Glukosa
h.
Larutan α-naftol
i.
Asam sulfat pekat
j.
Larutan NaOH ( Natrium Hidroksida )
k.
Reagen
Benedict
l.
Reagen Barfoed
m.
Reagen Fosfomolibdat
n.
5 ml suspensi ragi roti
o.
Reagen Seliwanoff
p.
Larutan Asam Klorida ( HCl )
q.
Larutan Fenilhidrazin
r.
Na-asetat kering
s.
Kertas saring atau kertas biasa
t.
Korek api
u.
Air
suling atau air aquadest
v.
Tissue
C.
Prosedur Kerja
1.
Uji Kelarutan
dan Percobaan Molisch
a.
Sampel
( Larutan Amilum )
|
Menambahkan
Larutan α-naftol
|
Menambahkan
Larutan Asam Sulfat Pekat ( H2SO4
)
|
Mengamati
Perubahan
Warna
|
Sobekan
Kertas
|
Manambahkan
2 cc
Aquadest
|
Menambahkan
Larutan α-naftol
|
Menambahkan
Larutan Asam Sulfat ( H2SO4
)
|
c.
Monosakarida
1 cc Sampel ( larutan
Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,& Galaktosa )
|
Menambahkan
2
tetes larutan α-naftol
|
Menambahkan
Asam sulfat ( H2SO4)
|
Mengamati
Perubahan warna
|
2 cc
Reagen Benedict
|
Menambahkan
8 tetes
sampel ( Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa
)
|
Memanaskan
Selama
2 – 3 menit
|
2 cc
Reagen Barfoed
|
Menambahkan
1 cc
sampel (Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa )
|
Memanaskan
Selama
5 menit
|
Menambahkan
2-3
tetes Fosfomolibdat
|
5
sampel (Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa)
|
5 ml
suspensi ragi roti
|
Selama
1 jam
|
5. Percobaan Seliwanoff
Menambahkan
2 ml reagen seliwanoff ke dalam 6 tabung reaksi yang berisi 5 tetes larutan
sampel (glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan galaktosa)
|
Memanaskan
selama 20 detik
|
Mengamati
perubahan
yang terjadi . Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah
pada larutan
|
6. Uji Osazon
Mengisi
tabung reaksi dengan 0,5 cc larutan fenilhidrazin, Na- asetat kering dan
menambahkan 2 cc sampel
|
Mengocok
larutan
sampai homogen
|
Memanaskan
selama
30 menit di dalam air mendidih
|
Mengamati
Perubahan
yang terjadi . Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan
kuning pada larutan
|
Memasukkan Kertas
yang telah dipotong kecil kedalam tabung reaksi
|
Menambahkan
Larutan H2SO4
dan airke dalam tabung reaksi
|
Memanaskan
Larutan hingga
mendidih
|
Mendiamkan
Larutan selama 60
menit
|
Menambahkan
Reagen Benedict
ke dalam tabung reaksi
|
Mengamati
Perubahan yang
terjadi dan mencatat hasilnya
|
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Table hasil pengamatan
Uji
|
Sukrosa
|
Laktosa
|
Glukosa
|
Fruktosa
|
Galaktosa
|
Maltosa
|
Selulosa
|
|
Molesch
|
Reaksi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Warna
|
coklat
|
coklat
|
coklat
|
coklat
|
coklat
|
coklat
|
coklat
|
|
Benedict
|
Reaksi
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
+
|
|
Warna
|
biru
|
biru
|
biru
|
jingga
|
jingga
|
endapan
merah
|
||
Peragian
|
Reaksi
|
+
|
-
|
+
|
+
|
-
|
+
|
|
Warna
|
putih
pucat ada gelembung
|
putih
pucat tidak ada gelembung
|
putih
pucat ada gelembung
|
putih
pucat ada gelembung
|
putih
pucat tidak ada gelembung
|
putih
pucat ada gelembung
|
||
SalIwanoff
|
Reaksi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Warna
|
kuning
|
kuning
|
kuning
|
kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
||
Barfoed
|
Reaksi
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
|
Warna
|
biru
|
biru
|
biru
|
biru
|
Biru
|
Biru
|
||
Osazon
|
Reaksi
|
-
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
|
Warna
|
Endapan
kuning
|
Endapan
kuning
|
Endapan
kuning
|
Endapan
kuning
|
Endapan
Kuning
|
Endapan
kuning
|
||
Hidrolisis
selulosa
|
Reaksi
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
|
Warna
|
biru
|
biru
|
biru
|
biru
|
Biru
|
Biru
|
B. Pembahasan
1.
Uji molish
Hasil
yang di dapatkan pada pengujian molish tidak sesuai dengan teori di mana hasil
yang di dapatkan pada pengujian amilum, selulosa dan monosakarida larutannya
berwarna cokelat yang artinya reaksinya negative. Menurut teori pembentukan
furfural atau turunan-turunannya dari karbohidrat yang di dehidrasi oleh asam
sulfat pekat, hasilnya bereaksi dengan alfa- naftol membentuk senyawa berwarna
ungu kemerah-merahanFurfural atau hidroksi metal furfural
dengan α-naftol akan berkondensasi membentuk kompleks yang berwarna ungu, jika
uji meberikan hasil positif maka senya termasuk gula. Fungsi H2SO4 pekat dalam reaksi
Molisch adalah untuk menghidrolisis
ikatan pada sakarida sehingga menghasilkan furfural (Hala, 2014). Mungkin dalam melakukan
praktikum alat-alat yang di gunakan kurang bersih sehingga mengakibatkan
larutan menghasilkan larutan negative.
Reaksinya
2.
Uji benedict
Uji benedict, hasil uji positif ditunjukkan oleh fruktosa, sukrosa dan
laktosa, yang ditandai dengan warna jingga sedangkan untuk karbohidrat jenis
glukosa, galaktosa dan maltosamenunjukkan hasil negative yang di tandai dengan
warna biru. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun
bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau
keton rantai terbuka, sehingga gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi
berbagai macam reduktor, oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil
reaksi positif dinamakan gula pereduksi.Berdasarkan percobaan fruktosa memiliki
endapan merah bata terbanyak. Alasan mengapa fruktosa begitu mudah teroksidasi
adalah dalam larutan basa fruktosa berada dalam kesetimbangan dengan dua
aldehida diastereometik serta penggunaan suatu zat antara tautomerik
enadiol (Hala, 2014).
Galaktosa, glokosa dan maltosa merupakan salah satu karbohidrat yang mengandung
gugus aldehid dalam pengujiannya
tidak terjadi perubahan yang diharapkan seperti sukrosa, fruktosa, dan laktosa. Hal ini mungkin tabung
telah terkontamijnasi oleh senyawa lain sehingga tidak menghasilkan endapan
seperti halnya karbohidrat lain yang mengandung gugus keton dan aldehid.
3.
Uji barfoed
Reagen barfoed adalah pereaksi
yang terdiri dari kuprisulfat dan asam acetate dalam air dan digunakan untuk
membedakan antara monosakarida dan disakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang
bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida.Dalam asam,
polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil
monomernya sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Hal
inilah yang menjadi dasar untuk membedakan antara polisakarida, disakarida, dan
monosakarida. Monomer gula dalam hal ini bereaksi dengan fosfomolibdat
membentuk senyawa berwarna biru. Dibanding dengan monosakarida, polisakarida
yang terhidrolisis oleh asam mempunyai kadar monosakarida yang lebih kecil,
sehingga intensitas warna biru yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan
larutan monosakarida. Kelompok aldehid dari monosakarida teroksidasi menjadi
karboksilat. Dalam percobaan yang dilakukan, tidak terjadi perubahan warna pada
campuran larutan Barfoed dengan glukosa, fruktosa, maltose, sukrosa, galaktosa,
laktosa maupun pada pati. Warna campuran tetap berwarna biru. Monomer gula
bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru.Fruktosa
mempunyai gugus keton, sedangkan sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari
glukosa dan fruktosa. Hal ini sesuai denga
teori yang mengatakan Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan pereaksi
barfoed akan menghasilkan endapan kuprooksida. Pada konsentrasi dan kondisi
yang sama, disakarida memberikan endapan lebih lambat daripada monosakarida.
Endapan jingga kemerahan menunjukkan uji posotif monosakarida (Poadjiaji, 2009).
Adapun reaksinya adalah:
O
O
║ Cu2+
asetat ║
R—C—H + ─────→ R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
n-glukosa
Endapan
monosakarida
merah
bata
4.
Uji peragian
Pada percobaan ini
didapatkan hasil yaitu reaksi positif karena adanya gelembung pada sampel.Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, setelah suspensi roti yang
direaksikan dengan larutan yang diperiksa adanya gelembung menunjukkan reaksi positif (Hala, 2014).
Pada reaksi peragian, terjadi reaksipemutusan ikatan
pada suatu polimer menjadi monomer-monomernya.Gelembung tersebut merupakan gas
CO2 yang merupakan hasilsampingan dari pemutusan ikatan pada amilum.
5.
Uji seliwanof
Uji seliwanoff digunakan untuk menunjukkan adanya ketoheksosa seperti
fruktosa.Pereaksi seliwanoff adalah resorsinol dalam asam klorida
encer.Pendididhan fruktosa dengan pereaksi seliwanoff menghasilkan larutan
berwarna merah ceri.Ada dua tahap reaksi dalam pendidihan fruktosa dan pereaksi
seliwanoff, yaitu dehidrasi fruktosa oleh HCl membentuk hidroksimetilfurfural
dan kondensasi hidroksimetil furfural dengan resorsinol membentuk senyawa merah
ceri (Hala, 2014).
Semua sampel yang diuji seliwanoff menghasilkan hasil negatif Sampel
ini tidak menunjukkan hasil positif ketosa karena monosakaridanya adalah aldosa
walaupun sampel tersebut disakarida atau polisakarida.Namun pada fruktosa yang
mengandung ketosa dan monosakarida seharusnya menghasilkan reaksi positif, tapi
pada percobaan ini hasilnya negative mungkin di sebabkan alat-alatnya yang
kurang bersih.
6.
Uji osazon
Pada
pengujian ini di hasilkan tiap sampel ada endapan kuning yang artinya reaksinya
positif.Endapan
ini spesifik bagi setiap jenis karbohidrat, baik monosakarida, oligosakarida,
maupun polisakarida..Dari hasil pecobaan, dapat dinyatakan bahwa uji osazon
digunakan untuk mengidentifikasi monosakarida, disakarida, dan sebagian
polisakarida.Karbohidrat mempunyai penampang yang berbeda-beda, hal ini karena
masing-masing bahan memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda pula, ada
yang rantai hidrokarbonya lurus dan ada pula yang bercabang.
Reaksi
pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
Aldosa
+ fenilhidrazin ——→
fenilhidrazon
Fenilhidrazon
+ 2 fenilhidrazin ——→ Osazon + aniline + NH3 +H2O
7.
Uji hidrolisis selulosa
Uji
selanjutnya adalah uji selulosa yang dimana potongan kertas saring yang di
tambah H2SO4 warnanya agak hitam di tambah air dan di
tambah dengan benedict warnanya biru muda yang mana menandakan bahwa
terdapatnya kandungan karbohidrat (selulosa) pada kertas tersebut. Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa
merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.Selulosa tidak
dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah
selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat
yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bawha :
1.
Uji molisch digunakan untuk menentukan
karbohidrat secara umum yaitu terdiri dari, monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
2.
Uji benedict yang mengandung aldehid
dan keton ditunjukkan oleh fruktosa, glukosa, maltosa, dan laktosa, yang
ditandai dengan warna merah.
3.
Uji barfoed digunakan untuk
mengidentifikasi antara monoskarida, disakarida, dan polisakarida yang di
tandai dengan warna yaitu hijau.
4.
Uji selliwanof digunakan untuk
menentukan karbohidrat jenis ketosa dan yang termasuk ketosa adalah fruktosa
dan sukrosa.
5.
Uji pengragian yang menggunakan ragi
dapat mencerna dan merubah karbohidrat menjadi etil alkohol dan gas
karbondioksida.
6.
Uji osazon digunakan untuk mengamati
perbedaan yang spesifik bagi tiap karbohidrat melalui penampang endapan yang
dihasilkannya.
7.
Hidrolisis selulosa membuktikan adanya
kandungan karbohidrat.
B.
Saran
1.
Diharapkan kerjasama antara praktikan
sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
2.
Diharapkan kepada asisten agar lebih
intensif mengontrol praktikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hala, Yusminah dan hartono. 2014. Penuntun
Biokimia Umum. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Irawan MA. 2007. Karbohidrat. Sport Science
Brief 1: 1-4.
Kusharto C M,
Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia Struktur dan
Fungsi Biomolekul. Graham Ilmu. Yogyakarta.
Poedjiaji,
Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.
Sediaoetama, A D.
2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid ke-1. PT Dian Rakyat.
Jakarta.
Casino Bonus Codes 2021 - Bitcoin Gambling Sites
BalasHapusHow seda bet Do I Get a Casino Bonus? · Choose a country 강원 랜드 여자 노숙자 where bet365 배당 you can play 토토커뮤니티 casino games, such as roulette, blackjack, and poker. · Choose the casino that has it's 1xbet mobi