Rabu, 11 Februari 2015

laporan biokimia karbohidrat



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap Praktikum Perkembangan Hewan dengan judul Karbohidrat yang disusun oleh :
Nama                             : Nirwana
NiM                                : 1314141019
Kelas/Kelompok             : B/2
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar,      Desember 2014
Koordinator Asisten,                                                           Asisten,



Sutriadi                                                                              Nasrah
NIM. 1214141002                                                                NIM. 1214141018




Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


Prof. Dr. Yusmina Hala, MS.
NIP. 19611212 198601 2 002



BAB I
PENDAHULUAN



A.     Latar Belakang
Didalam kehidupan Top of Form
Bottom of Form
 sehari-hari tubuh kita selalu membutuhkan karbohidrat seperti misalnya pada saat kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan pasti selalu membutuhkan energi, energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan, terutama makanan yang mengandung karbohidrat. Selain itu sebagian dari benda-benda disekeliling kita banyak yang terbuat dari karbohidrat seperti pakaian yang kita pakai, peralatan rumah tangga seperti nampan dari kayu merupakan bentuk dari karbohidrat.
           Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam diding sel dan jaringan pengikat.
Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari , baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Dari uraian di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh dari makanan, namun terkadang kita tidak mengetahui karbohidrat jenis apa yang kita makan serta sifat dan fungsi dari karbohidrat tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.


B.      Tujuan
1.       Melihat kandungan karbohidrat secara kualitatif melalui uji molisch.
2.       Membedakan gula pereduksi dan bukan gula pereduksi dengan uji benedict.
3.       Membuktikan perbedaan monosakarida dan disakarida melalui percobaan      barfoed.
4.       Membuktikan adanya proses fermentasi yang ditandai dengan adanya gelembung  gas melalui percobaan peragian.
5.       Mebuktikan adanya proses ketosa pada fruktosa melalui percobaan seliwanof.
6.       Untuk mengetahui reaksi ketosa atau aldosa dengan hidrasin melalui uji osazon.
7.       Untuk mengamati dan mengetahui kandungan sampel melalui hidrolisis selulosa.
C.      Manfaat Praktikum
1.       Mahasiswa dapat melihat kandungan karbohidrat secara kualitatif melalui uji molisch.
2.       Mahasiswa dapat membedakan gula pereduksi dan bukan gula pereduksi dengan uji benedict.
3.       Mahasiswa dapat membuktikan perbedaan monosakarida dan disakarida melalui percobaan barfoed.
4.       Mahasiswa dapat membuktikan adanya proses fermentasi yang ditandai dengan adanya gelembung  gas melalui percobaan peragian.
5.       Mahasiwa dapat mebuktikan adanya proses ketosa pada fruktosa melalui percobaan seliwanof.
6.       Mahasiswa dapat mengetahui reaksi ketosa atau aldosa dengan hidrasin melalui uji osazon.
7.       Mahasiswa dapat mengamati dan mengetahui kandungan sampel melalui hidrolisis selulosa.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbaga fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagaiI aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Di dalam ilmu gizi, secara sederhana karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat sederhana & karbohidrat kompleks dan berdasarkan responnya terhadap glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks glicemik-nya (glycemic index). Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenis jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb (Irawan, 2007).
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih bercabang. Struktur yang lebih bercabang ini membuat glikogen lebih mudah dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal dari hewani dalam jumlah terbatas (Poedjiaji, 2009).
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dai sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsure-unsur Carbon(C), hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberikan kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polialkohol. Dari sudut fungsi, karbohidrat adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun didalam tubuh. Karbohidrat yang terasa manis, biasa disebut gula. Molekul dasar dari karbohidrat disebut monosakarida atau monosa. Dua monosa yang saling terikat membentuk disakarida atau diosa, dan tiga monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida atau triosa. Ikatan dari lebih tiga monosakarida disebut polysakarida atau poliosa. Polisakarida yang mengandungjumlah monosakarida yang tidak begitu banyak disebut oligosakarida (Sediaoetama, 2004).
Karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil. Senyawa ini juga memiliki gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa tersebut (Ngili, 2009).
Monosakarida yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari molekul tunggal. Monosakarida yang penting adalah gula yang mempunyai 6 karbon (heksosa) contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Oligosakarida yaitu gula yang mengandung 2-10 molekul gula sederhana, contohnya: sukrosa, maltosa. Polisakarida yaitu karbohidrat yang kompleks terdiri atas beberapa molekul satuan gula sederhana (monosakarida). Beberapa yang dapat dicerna yaitu pati dan dekstrin, sedang yang lain tidak (selulosa dan hemiselulosa seperti agar dan pektin), tidak larut dalam air   (Kusharto 1992).
Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO & HO 2 2 dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolism glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hamper lebih dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan,2007).
Dalam metabolisme karbohidrat kita ketahui bahwa glukosa dapat menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat pula disimpan dahulu sebagai cadangan sumber energi dalam bentuk glikogen. Polisakarida ini digunakan tubuh sewaktu–waktu  tubuh memerlukan energi. Sumber karbohidrat dalam makanan terutama berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses fotosintesis (Poedjiadi, 2009).
Menurut Irawan (2007) karbohidrat dibedakan atas dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komples contohnya :
1.    Karbohidrat sederhana
a.    monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal sebagai dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam fruktosa banyak terkandung di dalam madu (bersama dengan glukosa), dan juga terkandung diberbagai macam buah-buahan. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil proses pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara bebas. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga akan berfungsi sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa karbohidrat kompleks pati (starch) atau selulosa.
b.    Disakarida
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum digunakan dalam konsumsi sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa & galaktosa . Di dalam produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk hampir 99% dari gula pasir atau gula meja (table sugar) yang biasa digunakan dalam konsumsi sehari-hari sedangkan laktosa merupakan karbohidrat yang banyak terdapat di dalam susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml. Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarisa terutama glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch).ncBrief
2.    Karbohidrat kompleks
a.    Pati (Strach)
Pati yang juga merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan ini berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan berdiameter berkisar antara 5-50 nm. Dan di alam, pati akan banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Di dalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa (amylose) dan amilopektin amylopectin). Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabangcabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.


b.    Glikogen
Glikogen merupakan salah satu bentuk simpanan energi di dalam tubuh yang dapat dihasilkan melalui konsumsi karbohidrat dalam sehari-hari dan merupakan salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh tubuh pada saat berolahraga. Di dalam tubuh glikogen akan tersimpan di dalam hati dan otot. Kapasitas penyimpanan glikogen di dalam tubuh sangat terbatas yaitu hanya sekitar 350-500 gram atau dapat menyediakan energi sebesar 1.200-2.000 kkal. Namun kapasitas penyimpanannya ini dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar konsumsi karbohidrat dan mengurangi konsumsi lemak atau dikenal dengan istilah carbohydrate loading dan penting dilakukan bagi atlet terutama yang menekuni cabang olahraga bersifat endurans (endurance) seperti marathon atau juga sepakbola. Sekitar 67% dari simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam otot dan sisanya akan tersimpan di dalam hati. Di dalam otot, glikogen merupakan simpanan energi utama yang mampu membentuk hampir 2% dari total massa otot. Glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa apabila terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkannya.Berbeda dengan glikogen hati dapat dikeluarkan apabila terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkan. Glikogen yang terdapat di dalam hati dapat dikonversi melalui proses glycogenolysis menjadi glukosa dan kemudian dapat dibawa oleh aliran darah menuju bagian tubuh yang membutuhkan seperti otak, sistem saraf, jantung, otot dan organ tubuh lainnya.






BAB III
METODE PRAKTIKUM



A.    Waktu  dan Tempat
Hari / tanggal       : Selasa, 22 Desember 2014
Waktu                    : Pukul 14.00  s.d  16.00  WITA
Tempat                  : Laboratorium Biologi lantai 3  sebelah Barat FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
1.  Alat                                   
a.    Tabung reaksi 7 buah
b.    Pipet tetes 7 buah
c.     Rak tabung reaksi
d.    Bunsen
e.    Gelas ukur 10 mL
f.     Kaki tiga
g.    Gelas kimia 100 ml
h.    Penjepit tabung
3.       Bahan
a.       Amilum
b.      Larutan Fruktosa
c.        Larutan Maltosa
d.       Larutan Laktosa
e.      Larutan Sukrosa
f.         Larutan Galaktosa
g.        Larutan Glukosa
h.      Larutan α-naftol
i.         Asam sulfat pekat
j.         Larutan NaOH ( Natrium Hidroksida )
k.        Reagen Benedict
l.         Reagen Barfoed
m.    Reagen Fosfomolibdat
n.      5 ml suspensi ragi roti
o.      Reagen Seliwanoff
p.      Larutan Asam Klorida ( HCl )
q.       Larutan Fenilhidrazin
r.         Na-asetat kering
s.        Kertas saring atau kertas biasa
t.        Korek api
u.       Air suling atau air aquadest
v.       Tissue
C.      Prosedur Kerja
1.    Uji Kelarutan dan Percobaan Molisch
a.   
Sampel ( Larutan Amilum )
 Amilum

 

                                                                      Menambahkan
Larutan α-naftol
 


                                                         Menambahkan
Larutan Asam Sulfat Pekat ( H2SO4 )
 


                                                                      Mengamati
Perubahan Warna
 


Sobekan Kertas
     b. Selulosa
 

                                                                    Manambahkan
2 cc Aquadest

 


                                                                                  Menambahkan
Larutan α-naftol

 



                                                                            Menambahkan
Larutan Asam Sulfat ( H2SO4 )

 


c. Monosakarida
1 cc Sampel ( larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,& Galaktosa )
 



                                      Menambahkan
2 tetes larutan α-naftol
 


Menambahkan
Asam sulfat ( H2SO4)
 



                                                                                               Mengamati
Perubahan warna
 



2 cc Reagen Benedict
2.  Uji Benedict

 


                                                                             Menambahkan

8 tetes sampel ( Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa )
 


Memanaskan
Selama 2 – 3 menit
 


2 cc Reagen Barfoed
3. Percobaan Barfoed
 

Menambahkan
1 cc sampel (Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa )
 
                                                                      
                                                                                                      Memanaskan
Selama 5 menit
 


                                                                                                      Menambahkan
2-3 tetes Fosfomolibdat
                                                                                                     

5 sampel (Larutan Glukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa)

4. Percobaan Peragian


5 ml suspensi ragi roti
Selama 1 jam
 





5.  Percobaan Seliwanoff
Menambahkan 2 ml reagen seliwanoff ke dalam 6 tabung reaksi yang berisi 5 tetes larutan sampel (glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan galaktosa)

 





Memanaskan
selama 20 detik
 



Mengamati

perubahan yang terjadi . Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah pada larutan

 





6. Uji Osazon
Mengisi tabung reaksi dengan 0,5 cc larutan fenilhidrazin, Na- asetat kering dan menambahkan 2 cc sampel
 





                                                                                            Mengocok

larutan sampai homogen
 



Memanaskan

selama 30 menit di dalam air mendidih
 



                                                                                        Mengamati      

Perubahan yang terjadi . Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan kuning pada larutan

 







Memasukkan  Kertas  yang telah dipotong kecil kedalam tabung reaksi
7. Hidrolisis Selulosa

                                            
Menambahkan
 Larutan H2SO4 dan airke dalam tabung reaksi
 


Memanaskan
 Larutan hingga mendidih
 
                                                                                                                      
             Mendiamkan
Larutan selama 60 menit
 


                   Menambahkan
Reagen Benedict ke dalam tabung reaksi
 


                                                                                    Mengamati    
Perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya
 







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil Pengamatan
           Table hasil pengamatan
Uji
Sukrosa
Laktosa
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Selulosa
Molesch
Reaksi
-
-
-
-
-
-
-
Warna
coklat
coklat
coklat
coklat
coklat
coklat
coklat
Benedict
Reaksi
-
-
-
+
+
+

Warna
biru
biru
biru
jingga
jingga
endapan merah

Peragian
Reaksi
+
-
+
+
-
+

Warna
putih pucat ada gelembung
putih pucat tidak ada gelembung
putih pucat ada gelembung
putih pucat ada gelembung
putih pucat tidak ada gelembung
putih pucat ada gelembung

SalIwanoff
Reaksi
-
-
-
-
-
-

Warna
kuning
kuning
kuning
kuning
Kuning
Kuning

Barfoed
Reaksi
+
+
+
+
+
+

Warna
biru
biru
biru
biru
Biru
Biru

Osazon
Reaksi
-
-
-
+
-
-

Warna
Endapan kuning
Endapan kuning
Endapan kuning
Endapan kuning
Endapan Kuning
Endapan kuning

Hidrolisis selulosa
Reaksi
+
+
+
+
+
+

Warna
biru
biru
biru
biru
Biru
Biru


B.   Pembahasan
1.    Uji molish
Hasil yang di dapatkan pada pengujian molish tidak sesuai dengan teori di mana hasil yang di dapatkan pada pengujian amilum, selulosa dan monosakarida larutannya berwarna cokelat yang artinya reaksinya negative. Menurut teori pembentukan furfural atau turunan-turunannya dari karbohidrat yang di dehidrasi oleh asam sulfat pekat, hasilnya bereaksi dengan alfa- naftol membentuk senyawa berwarna ungu kemerah-merahanFurfural atau hidroksi metal furfural dengan α-naftol akan berkondensasi membentuk kompleks yang berwarna ungu, jika uji meberikan hasil positif maka senya termasuk gula. Fungsi H2SO4 pekat dalam reaksi Molisch  adalah untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida sehingga menghasilkan furfural  (Hala, 2014). Mungkin dalam melakukan praktikum alat-alat yang di gunakan kurang bersih sehingga mengakibatkan larutan menghasilkan larutan negative.
 Reaksinya
2.    Uji benedict
Uji benedict, hasil uji positif ditunjukkan oleh fruktosa, sukrosa dan laktosa, yang ditandai dengan warna jingga sedangkan untuk karbohidrat jenis glukosa, galaktosa dan maltosamenunjukkan hasil negative yang di tandai dengan warna biru. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau keton rantai terbuka, sehingga gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor, oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif dinamakan gula pereduksi.Berdasarkan percobaan fruktosa memiliki endapan merah bata terbanyak. Alasan mengapa fruktosa begitu mudah teroksidasi adalah dalam larutan basa fruktosa berada dalam kesetimbangan dengan dua aldehida diastereometik serta penggunaan suatu zat antara tautomerik enadiol  (Hala, 2014).
Galaktosa, glokosa dan maltosa merupakan salah satu karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dalam pengujiannya tidak terjadi perubahan yang diharapkan seperti sukrosa, fruktosa, dan laktosa. Hal ini mungkin tabung telah terkontamijnasi oleh senyawa lain sehingga tidak menghasilkan endapan seperti halnya karbohidrat lain yang mengandung gugus keton dan aldehid.
3.    Uji barfoed
Reagen barfoed adalah pereaksi yang terdiri dari kuprisulfat dan asam acetate dalam air dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida.Dalam asam, polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil monomernya sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Hal inilah yang menjadi dasar untuk membedakan antara polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Monomer gula dalam hal ini bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru. Dibanding dengan monosakarida, polisakarida yang terhidrolisis oleh asam mempunyai kadar monosakarida yang lebih kecil, sehingga intensitas warna biru yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan larutan monosakarida. Kelompok aldehid dari monosakarida teroksidasi menjadi karboksilat. Dalam percobaan yang dilakukan, tidak terjadi perubahan warna pada campuran larutan Barfoed dengan glukosa, fruktosa, maltose, sukrosa, galaktosa, laktosa maupun pada pati. Warna campuran tetap berwarna biru. Monomer gula bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru.Fruktosa mempunyai gugus keton, sedangkan sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Hal ini sesuai denga teori yang mengatakan Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan pereaksi barfoed akan menghasilkan endapan kuprooksida. Pada konsentrasi dan kondisi yang sama, disakarida memberikan endapan lebih lambat daripada monosakarida. Endapan jingga kemerahan menunjukkan uji posotif monosakarida (Poadjiaji, 2009).


Adapun reaksinya adalah:
                    O                                   O
                                Cu2+ asetat         
              R—C—H  + ─────→  R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
              n-glukosa                                            Endapan
              monosakarida                                    merah bata
4.    Uji peragian
Pada percobaan ini didapatkan hasil yaitu reaksi positif karena adanya gelembung pada sampel.Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, setelah suspensi roti yang direaksikan dengan larutan yang diperiksa adanya gelembung  menunjukkan reaksi positif (Hala, 2014).
Pada reaksi peragian, terjadi reaksipemutusan ikatan pada suatu polimer menjadi monomer-monomernya.Gelembung tersebut merupakan gas CO2 yang merupakan hasilsampingan dari pemutusan ikatan pada amilum.
5.    Uji seliwanof
Uji seliwanoff digunakan untuk menunjukkan adanya ketoheksosa seperti fruktosa.Pereaksi seliwanoff adalah resorsinol dalam asam klorida encer.Pendididhan fruktosa dengan pereaksi seliwanoff menghasilkan larutan berwarna merah ceri.Ada dua tahap reaksi dalam pendidihan fruktosa dan pereaksi seliwanoff, yaitu dehidrasi fruktosa oleh HCl membentuk hidroksimetilfurfural dan kondensasi hidroksimetil furfural dengan resorsinol membentuk senyawa merah ceri (Hala, 2014).
Semua sampel yang diuji seliwanoff menghasilkan hasil negatif Sampel ini tidak menunjukkan hasil positif ketosa karena monosakaridanya adalah aldosa walaupun sampel tersebut disakarida atau polisakarida.Namun pada fruktosa yang mengandung ketosa dan monosakarida seharusnya menghasilkan reaksi positif, tapi pada percobaan ini hasilnya negative mungkin di sebabkan alat-alatnya yang kurang bersih.
6.    Uji osazon
Pada pengujian ini di hasilkan tiap sampel ada endapan kuning yang artinya reaksinya positif.Endapan ini spesifik bagi setiap jenis karbohidrat, baik monosakarida, oligosakarida, maupun polisakarida..Dari hasil pecobaan, dapat dinyatakan bahwa uji osazon digunakan untuk mengidentifikasi monosakarida, disakarida, dan sebagian polisakarida.Karbohidrat mempunyai penampang yang berbeda-beda, hal ini karena masing-masing bahan memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda pula, ada yang rantai hidrokarbonya lurus dan ada pula yang bercabang.
                Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
                Aldosa + fenilhidrazin      ——→    fenilhidrazon
                Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin  ——→   Osazon + aniline + NH3 +H2O
7.     Uji hidrolisis selulosa
                                Uji selanjutnya adalah uji selulosa yang dimana potongan kertas saring yang di tambah H2SO4 warnanya agak hitam di tambah air dan di tambah dengan benedict warnanya biru muda yang mana menandakan bahwa terdapatnya kandungan karbohidrat (selulosa) pada kertas tersebut. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.












BAB V
PENUTUP
A.        Kesimpulan
                Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bawha :
1.       Uji molisch digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum yaitu terdiri dari, monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
2.       Uji benedict yang mengandung aldehid dan keton ditunjukkan oleh fruktosa, glukosa, maltosa, dan laktosa, yang ditandai dengan warna merah.
3.       Uji barfoed digunakan untuk mengidentifikasi antara monoskarida, disakarida, dan polisakarida yang di tandai dengan warna yaitu hijau.
4.       Uji selliwanof digunakan untuk menentukan karbohidrat jenis ketosa dan yang termasuk ketosa adalah fruktosa dan sukrosa.
5.       Uji pengragian yang menggunakan ragi dapat mencerna dan merubah karbohidrat menjadi etil alkohol dan gas karbondioksida.
6.       Uji osazon digunakan untuk mengamati perbedaan yang spesifik bagi tiap karbohidrat melalui penampang endapan yang dihasilkannya.
7.       Hidrolisis selulosa membuktikan adanya kandungan karbohidrat.
B.      Saran
1.       Diharapkan kerjasama antara praktikan sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
2.       Diharapkan kepada asisten agar lebih intensif  mengontrol praktikan.










                                        DAFTAR PUSTAKA
Hala, Yusminah dan hartono. 2014. Penuntun Biokimia Umum. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Irawan MA. 2007. Karbohidrat. Sport Science Brief 1: 1-4.
Kusharto C M, Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graham Ilmu. Yogyakarta.
Poedjiaji, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.
Sediaoetama, A D. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid ke-1. PT Dian Rakyat. Jakarta.


















1 komentar:

  1. Casino Bonus Codes 2021 - Bitcoin Gambling Sites
    How seda bet Do I Get a Casino Bonus? · Choose a country 강원 랜드 여자 노숙자 where bet365 배당 you can play 토토커뮤니티 casino games, such as roulette, blackjack, and poker. · Choose the casino that has it's 1xbet mobi

    BalasHapus