BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan
mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan
– permasalahan yang bersifat ada .
Aspek
lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori
ilmu sosial dan kebudayaan sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki
wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan
keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan
sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara
kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan
lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum
ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua
kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap
permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang
terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana
dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep – konsep
dasar mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk
berbudaya memlki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan
lingkungan sosial budaya.
Manusia
sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus
) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling
sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia
sebagai makhluk sosial ( zoon politicon )
artinya , manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan
berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lainnya.
Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama
lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna
memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
a.
Bagaimana
hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar ?
b.
Bagaimana
Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat ?
c.
Bagaimana
Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai
komponen matakuliah umum ?
d.
Apakah
masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar ?
C.
Tujuan Penulisan
Dari
perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
a.
Untuk
mengetahui hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b.
Untuk
mengetahui Bagaimana Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
c.
Memahami
Bagaimana Ilmu Sosial Budaya Dasar
sebagai komponen matakuliah umum
d.
Mengetahui
masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini
mencakup beberapa diantaranya sebagai berikut :
a.
Mengerti
hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b.
Mengetahui ilmu sosial budaya dasar sebagai matakuliah berkehidupan
bermasyarakat
c.
Memahami
Bagaimana Ilmu Sosial Budaya Dasar
sebagai komponen matakuliah umum
d.
Mengerti
akan masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Soaial Budaya Dasar (ISBD)
Ilmu
social budaya dasar (ISBD) merupakan salah satu dari sekian banyak mata kuliah
umum yang diajarkan kepada peserta didik (mahasiswa) diperguruan tinggi.
Terkhusus di Universitas Negeri Makassar, ilmu social budaya dasar merupakan
mata kuliah umum yang diekspektasikan mampu memberikan pencerahan atau bekal
utama bagi peserta didik atau mahasiswa didalam melakukan aktifitasnya baik
diinternal kampus maupun didalam kehidupan sehari-hari sebagi bagian penting
yang tak lepas terlepaskan dengan komponen massyarakat lainnya. Selain itu mata
kuliah umum social budaya dasar juga di ekspektasikan sebagai salah satu
support moral bagi peserta didik untuk menunjukkan jati dirinya sebagai “the
young generation” agar tetap komitmen terhadap pengembangan, pelestarian, dan
proteksi nilai nilai keakademikannya, keilmiahan, dan keintelektualannya dalam
bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Matakuliah ilmu social budaya
dasar merupakan satuan pembelajaran yang dirikan pada tingkat perguruan tinggi
yang dalam ketentuan sebelum tahun 2000 dibedakan atas matakuliah dasar umum
(MKDU),matakuliah dasar kaehlian (MKDK), dan matakuliah keahlian (MKK) Hal
tersebut didasarkan pada kepmendikbud No. 056/U/1994. Berdasarkan kepmendikbud
Nomor 232/U/2000 Tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan
penilaian hasil belajar mahasiswa dalam widyosiwoyo (2011), matakuliah
dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.
Matakuliah pengembangan kepribadian
(MPK)adalah kelompok bahan kajian dan pembelajaran untuk bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa dan berbudi pekerti luhur , berkepribadian mantap, dan mandiri
sertamempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
2.
Matakuliah keilmuan dan keterampilan
(MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaaan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
3.
Matakuliah keahlian berkarya (MKB)
adalah kelompok bahan kajiandan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga
ahli denagn kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasainya
4.
Matakuliah perilaku berkarya (MPB)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan membentuk sikap dan
perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat kehlian
berdasarkan keilmuan dan keterampilan yang dikuasai.
5.
Matakuliah Berkarya Bermasyarakat (MBB)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
Didalam
pembelajaran atau pengajaran matakuliah ilmu social budaya dasar (ISBD)
diharapkan tercapainya tujuan dan arah pendidikan sedikitnya dalam 2 (dua) hal
yaitu :
1.
Pendidikan akademik yaitu menyiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan , menegembangkan dan/atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta
menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
2.
Pendidikan professional; yaitu
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
professional dalam menerapkan , mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Ilmu social budaya
dasar (ISBD) adalah bukan sebuah disiplin ilmu yang berdiri secara mandiri ,
melainkan merupakan suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek aspek yang
paling mendasar yang ada didalam kehidupan manusia sebagai makhluk social yang
memiliki budaya dan permasalahan masalahan yang berwujud. Disisi lain, mata
kuliah ilmu social budaya dasar merupakan pengantar dasar menuju pengenalan
teori teori ilmu social dan kedudayaan sehingga di ekspektasikan mahasiswa
dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner yang berkaitan
dengan keagamaan, keseteraan, dan kemartabatan dan manusia didalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara umum soal social
bdaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk
social (zoon piliticon) dan sebagai mmakhluk budaya (homo humanus ), sehingga
mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah social budaya dan
masalah lingkungan social budaya , serta mampu menyelesaikan secara halus,
arif, dan manusiawi permasalahan-permasalahan tersebut. Secara eksplisit dapat
dikemukakan tujuan ilmu social budaya dasar (ISBD) dengan 3 (tiga) kandungan
utama: yaitu 1) pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk social dan
makhluk berbudaya, 2) kemampuan menaggapi secara kritis dan berwawasan luas
terhadap permasalahan social budaya dan permasalahan lingkungan social budaya, dan 3) kemampuan menyelesaikan
secara baik, bijaksana, dan obyektif permasallahan- permasalahan di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk
mendiskripsikan tujuan secara umum ilmu social budaya dasar (ISBD), Maka
terlebih dahulu di perlukan pemahaman terhadap konsep-konsep dasar tentang
manusia sebagai makhluk social, manusia sebagai makhluk berbudaya, memiliki
daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan social budaya dan
permasalahan lingkungan social budaya.
Manusia
sebagai makhluk social (zoon politicon ); artinya manusia sebagai individu
tidak akan mampu hidup sendiri dan berkembang sempurna tanpa hidup bersama
dengan individu manusia lainnya.
Manusia harus hidup bermasyarakat
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga
dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi
kepentingannya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure
akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk
lainnya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan
budayanya apabila berhubungan dengan manusia lain.
Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya
dasar sebagai bagian dari berkehidupan bermasyarakat adalah :
a.
Mengembangkan
kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
b.
Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam
memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai
estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c.
Memberikan
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang
beradab dalam memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu
memberikan problem solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan
wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-cir kepribadian yang diharapkan
dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia khususnya berkenan dengan sikap
dan tingkah laku serta pola piker manusia dalam menghadapi manusia lain
termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia terhadap manusia
yang bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran matakuliah ilmu sosial
budaya dasar sebagaimana diungkapkan di atas, maka ada 2 (dua) permasalahan
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
pembahasan, yaitu :
a.
Adanya
berbaga aspek panda kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu
masalah sosial, bias ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh
bidang – bidang pengetahuan keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan
tersendiri maupun gabungan.
b.
Adanya
keanekaragaman golongan dan satuan sosial dalam masyarakat yang masing – masing
mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola – pola pemkiran dan pola pola
tingkah laku sendiri, tetapi ada juga persamaan kepentingan kebutuhan serta
persamaan dalam pola pemikiran dan pola tingkah laku yang menyebabkan adanya
pertentangan – pertentangan maupun hubungan – hubungan kesetiakawanan dan
kerjasama dalam masyarakat.
Berdasrkan ruang lingkup kajian sebagaimana tersebut di atas
kiranya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa di oprasionalkan ke
dalam pokok pembahasan dan sub pokok bahasan. Berdasarkan konsorium antar
bidang sebagaimana di kemukakan oleh Ahmadi (1991), maka perkuliahan ulmu
social budaya dasar dibagi ke dalam beberapa pokok bahasan termasuk dengan sub
pokok bahasannya sehingga dari perkuliahan tersebuty kepada mahasiswa
diharapkan :
1.
Mempelajari
dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.
Mempelajari
dan menyadari adanya masalah – maslah individu, keluarga, dan masyarakat.
3.
Mengkaji
masalah – masalah kependudukan dan sosialsasi serta menyadari identitasnya
sebagai pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.
4.
Mempelajari
hubungan antara warga Negara dan Negara.
5.
Mempelajari
hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
6.
Mempelajari
masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat
pedesaan.
7.
Mempelajari
dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial bersamaan dengan adanya
integrasi masyarakat.
8.
Mempelajari usaha pengembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia untuk memenfaatkan kemakmuran dan
pengurangan kemiskinan.
B. ISBD
Sebagai Matakuliah Bermasyarakat (MBB)
Ilmu
sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema
pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat
menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a.
Kemampuan
personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan
sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan
kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan,
kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan
kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b.
Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan
untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai
peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis, analitis,
memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
c.
Kemampuan
professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian
bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang
tinggi dalam bidang profesinya.
C. ISBD
Sebagai Matakuliah Umum Di Perguruan Tinggi
Ilmu
sosial budaya dasar sebagai komponen yaitu sebagai proses pembelajaran
dilaksanakan dengan mempertimbangkan guna menjadi penunjang atau penopang
bidang keahlian, sehingga out putnya mampu membentuk mahasiswa yang memiliki
kemampuan professional ( natural science
).
Wawasan,
sikap, dan perilaku melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang
mempelajarinya dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal,
kemampuan akademik, dan kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan
akan mampu menjabarkan permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan
kearifan. Dengan demikian maka problematika kemanusiaan dan peradaban manusia
merupakan fakta obyektif yang penting dikenali secara akademik, rasional, bukan
common sense dan sekaligus tetap
menjunjung tinggi pemikiran serta nilai – nilai luhur tradisi yang member
kebijaksanaan.
D. Masalah
Sosial dan Pendekatan Ilmu social Budaya Dasar
Kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak
dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan
hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah
sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya
karena adanya perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat
kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin
– disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah
mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka
terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah
sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi
aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau
terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai
masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama,
atau masalah – masalah lainnya.
Yang
membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial
selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata –
pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu
terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua
pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat,
segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang
kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau
perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga
masyarakat secara keseluruhan.
Salah
satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut
defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya
mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat
pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat
pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Sehingga
ada beberapa pakar ilmu yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh Leslie (
1949 ) dan Cohen ( 1964 ),
a. Menurut Leslie ( 1949 ), bahwa masalah
– masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan
sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di inginkan atau
tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau
diperbaiki. Batasan masalah sosial sebenarnya agak rumit, mengingat maslah
sosial berkaitan dengan system nilai yang berlaku di masyarakat yang
bersangkutan.
b. Menurut Cohen ( 1964 ), bahwa masalah
sosial adalah terbatas pada masalah keluarga, kelompok, atau tingkah laku
individual yang menuntut adanya campur tangan dari masyarakat yang teratur agar
masyarakat dapat meneruskan fungsinya.jadi masalah sosial adalah suatau cara
bertingkah laku yang dapat dipandang sebagai tingkah laku yang menentang norma
– norma yang telah disepakati bersama oleh warga masyarakat. Batasan ini, masih
mengandung aspek obyektif dan subyektif. Tetapi yang jelas, tidak ad satupun
tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga suatu masalah sosial, apabila
tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral dari norma – norma yang telah
diterima secara umum.
Masalah
dan kenyataan sosial yang beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan mendalami
masalahnya perlu ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar
bidang ( interdicipline approach )
dan pendekatan beragam ( multidicipline
approach ) hal seperti in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan
kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat yang masing – masing mempunayai
kepentingan, kebutuhan, pola pemikiran dan tingkah laku yang berbeda – beda.
Tetapi di balik itu tetap ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan
pertentangan dan hubungan kesetiakawanan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok kami
menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon
politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling
tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi
di ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau
homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga
dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul
dengan suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.
Di
dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di
mulai dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah
laku itu semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara
masalah sosial disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan
kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga
kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur dengan yang bak
agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah
ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial
Budaya Dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun
berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala
kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan
kita semua .
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Al-Attas, S.M, Al-Naquib. 1981. Islam dan Sukalarisme. Bandung: Pustaka.
Cohen, 1964. Social Work and Social Problem. New York: Penerbit NSW.
Muhammad, Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta
Lesl: N.V. Ganaco.
Nisbet, Robert A.1961. The study social problems, contemporary
social problem. New York : penerbit Braco and world
Tumanggor, Rusmin dkk. 2010. Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group