Senin, 27 April 2015

etika moral dan akhlak



MAKALAH 
ETIKA MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM





Disusun oleh :
Nirwana (1314141019)
Juliyanti ayuningrum (1314140008)




Prodi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
2013/2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang dimana atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Etika, Moral, Dan Akhlak Dalam Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Makassar, 14 November 2013


penulis













DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL          ……………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR           ……………………………………………………………………….ii                    
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN    
A. Latar Belakang       ………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah  ………………………………………………………………1
C. Tujuan        ……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN
1.      ETIKA           
a.       Pengertian Etika…..……………………………………………………………2
b.      Macam Macam Etika……...…………………………………………………...3
c.       Peran dan Fungsi Etika….……………………………………………………..4
2.      MORAL
a.       Pengertian Moral……………………………………………………………....7
b.      Perbedaan Moral dengan Etika………………………………………………..8            
3.      AKHLAK
a.       Pengertian Akhlak…………………………………………………………….9
b.      Macam macam akhlak………………………………………………………..10
c.       Hubungan tasawuf dengan akhlak……………………………………………13
d.      Indicator manusia berakhlak………………………………………………….14
e.       Akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan…………………………………14

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………....16
B. Saran………………………………………………………………………….……….16
DAFTAR PUSTAKA


pengantar ilmu sosial budaya dasar



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada .
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu sosial dan kebudayaan sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk berbudaya memlki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.

 B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar ?
b.      Bagaimana Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai Matakuliah Berkehidupan   Bermasyarakat ?
c.       Bagaimana  Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai komponen matakuliah umum ?
d.      Apakah masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar ?

C.  Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui  hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b.      Untuk mengetahui Bagaimana Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai Matakuliah  Berkehidupan Bermasyarakat
c.       Memahami Bagaimana  Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai komponen matakuliah umum
d.      Mengetahui masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar



D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa diantaranya sebagai berikut :
a.       Mengerti  hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b.        Mengetahui ilmu sosial budaya dasar sebagai matakuliah berkehidupan bermasyarakat  
c.       Memahami Bagaimana  Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai komponen matakuliah umum
d.      Mengerti akan masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Soaial Budaya Dasar (ISBD)
Ilmu social budaya dasar (ISBD) merupakan salah satu dari sekian banyak mata kuliah umum yang diajarkan kepada peserta didik (mahasiswa) diperguruan tinggi. Terkhusus di Universitas Negeri Makassar, ilmu social budaya dasar merupakan mata kuliah umum yang diekspektasikan mampu memberikan pencerahan atau bekal utama bagi peserta didik atau mahasiswa didalam melakukan aktifitasnya baik diinternal kampus maupun didalam kehidupan sehari-hari sebagi bagian penting yang tak lepas terlepaskan dengan komponen massyarakat lainnya. Selain itu mata kuliah umum social budaya dasar juga di ekspektasikan sebagai salah satu support moral bagi peserta didik untuk menunjukkan jati dirinya sebagai “the young generation” agar tetap komitmen terhadap pengembangan, pelestarian, dan proteksi nilai nilai keakademikannya, keilmiahan, dan keintelektualannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Matakuliah ilmu social budaya dasar merupakan satuan pembelajaran yang dirikan pada tingkat perguruan tinggi yang dalam ketentuan sebelum tahun 2000 dibedakan atas matakuliah dasar umum (MKDU),matakuliah dasar kaehlian (MKDK), dan matakuliah keahlian (MKK) Hal tersebut didasarkan pada kepmendikbud No. 056/U/1994. Berdasarkan kepmendikbud Nomor 232/U/2000 Tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa dalam widyosiwoyo (2011), matakuliah dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.      Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK)adalah kelompok bahan kajian dan pembelajaran untuk bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur , berkepribadian mantap, dan mandiri sertamempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
2.      Matakuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaaan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
3.      Matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajiandan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli denagn kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasainya
4.      Matakuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat kehlian berdasarkan keilmuan dan keterampilan yang dikuasai.
5.      Matakuliah Berkarya Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Didalam pembelajaran atau pengajaran matakuliah ilmu social budaya dasar (ISBD) diharapkan tercapainya tujuan dan arah pendidikan sedikitnya dalam 2 (dua) hal yaitu :
1.      Pendidikan akademik yaitu menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan , menegembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
2.      Pendidikan professional; yaitu menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan professional dalam menerapkan , mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Ilmu social budaya dasar (ISBD) adalah bukan sebuah disiplin ilmu yang berdiri secara mandiri , melainkan merupakan suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek aspek yang paling mendasar yang ada didalam kehidupan manusia sebagai makhluk social yang memiliki budaya dan permasalahan masalahan yang berwujud. Disisi lain, mata kuliah ilmu social budaya dasar merupakan pengantar dasar menuju pengenalan teori teori ilmu social dan kedudayaan sehingga di ekspektasikan mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner yang berkaitan dengan keagamaan, keseteraan, dan kemartabatan dan manusia didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara umum soal social bdaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk social (zoon piliticon) dan sebagai mmakhluk budaya (homo humanus ), sehingga mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah social budaya dan masalah lingkungan social budaya , serta mampu menyelesaikan secara halus, arif, dan manusiawi permasalahan-permasalahan tersebut. Secara eksplisit dapat dikemukakan tujuan ilmu social budaya dasar (ISBD) dengan 3 (tiga) kandungan utama: yaitu 1) pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk social dan makhluk berbudaya, 2) kemampuan menaggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan social budaya dan permasalahan lingkungan  social budaya, dan 3) kemampuan menyelesaikan secara baik, bijaksana, dan obyektif permasallahan- permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk mendiskripsikan tujuan secara umum ilmu social budaya dasar (ISBD), Maka terlebih dahulu di perlukan pemahaman terhadap konsep-konsep dasar tentang manusia sebagai makhluk social, manusia sebagai makhluk berbudaya, memiliki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan social budaya dan permasalahan lingkungan social budaya.
Manusia sebagai makhluk social (zoon politicon ); artinya manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkembang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan budayanya apabila berhubungan dengan manusia lain.

Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari berkehidupan bermasyarakat adalah :
a.       Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang          keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b.       Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c.       Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu memberikan problem solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-cir kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia dalam menghadapi manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia terhadap manusia yang bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran matakuliah ilmu sosial budaya dasar sebagaimana diungkapkan di atas, maka ada 2 (dua) permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan, yaitu :
a.       Adanya berbaga aspek panda kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial, bias ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh bidang – bidang pengetahuan keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan.
b.      Adanya keanekaragaman golongan dan satuan sosial dalam masyarakat yang masing – masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola – pola pemkiran dan pola  pola tingkah laku sendiri, tetapi ada juga persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola pemikiran dan pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan – pertentangan maupun hubungan – hubungan kesetiakawanan dan kerjasama dalam masyarakat.

Berdasrkan ruang lingkup kajian sebagaimana tersebut di atas kiranya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa di oprasionalkan ke dalam pokok pembahasan dan sub pokok bahasan. Berdasarkan konsorium antar bidang sebagaimana di kemukakan oleh Ahmadi (1991), maka perkuliahan ulmu social budaya dasar dibagi ke dalam beberapa pokok bahasan termasuk dengan sub pokok bahasannya sehingga dari perkuliahan tersebuty kepada mahasiswa diharapkan :
1.      Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.      Mempelajari dan menyadari adanya masalah – maslah individu, keluarga, dan masyarakat.
3.      Mengkaji masalah – masalah kependudukan dan sosialsasi serta menyadari identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.
4.      Mempelajari hubungan antara warga Negara dan Negara.
5.      Mempelajari hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
6.      Mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7.      Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat.
8.       Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia untuk memenfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.


B.     ISBD Sebagai Matakuliah Bermasyarakat (MBB)
Ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a.       Kemampuan personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b.       Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative  pemecahannya.
c.       Kemampuan professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.


C.    ISBD Sebagai Matakuliah Umum Di Perguruan Tinggi
Ilmu sosial budaya dasar sebagai komponen yaitu sebagai proses pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan guna menjadi penunjang atau penopang bidang keahlian, sehingga out putnya mampu membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan professional ( natural science ).
Wawasan, sikap, dan perilaku melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang mempelajarinya dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan akan mampu menjabarkan permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan kearifan. Dengan demikian maka problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta obyektif yang penting dikenali secara akademik, rasional, bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai – nilai luhur tradisi yang member kebijaksanaan.

D.    Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu social Budaya Dasar
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin – disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau masalah – masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Sehingga ada beberapa pakar ilmu yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh Leslie ( 1949 ) dan Cohen ( 1964 ),
a.    Menurut Leslie ( 1949 ), bahwa masalah – masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Batasan masalah sosial sebenarnya agak rumit, mengingat maslah sosial berkaitan dengan system nilai yang berlaku di masyarakat yang bersangkutan.
b.    Menurut Cohen ( 1964 ), bahwa masalah sosial adalah terbatas pada masalah keluarga, kelompok, atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya.jadi masalah sosial adalah suatau cara bertingkah laku yang dapat dipandang sebagai tingkah laku yang menentang norma – norma yang telah disepakati bersama oleh warga masyarakat. Batasan ini, masih mengandung aspek obyektif dan subyektif. Tetapi yang jelas, tidak ad satupun tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga suatu masalah sosial, apabila tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral dari norma – norma yang telah diterima secara umum.
Masalah dan kenyataan sosial yang beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan mendalami masalahnya perlu ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar bidang ( interdicipline approach ) dan pendekatan beragam ( multidicipline approach ) hal seperti in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat yang masing – masing mempunayai kepentingan, kebutuhan, pola pemikiran dan tingkah laku yang berbeda – beda. Tetapi di balik itu tetap ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan pertentangan dan hubungan kesetiakawanan.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul dengan suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.
Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di mulai dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku itu semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah sosial disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur dengan yang bak agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.

Saran  
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami kebudayaan  kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua .




DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Al-Attas, S.M, Al-Naquib. 1981. Islam dan Sukalarisme. Bandung: Pustaka.
Cohen, 1964. Social Work and Social Problem. New York: Penerbit NSW.
Muhammad, Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta
Lesl: N.V. Ganaco.
Nisbet, Robert A.1961. The study social problems, contemporary social problem. New York : penerbit Braco and world
Tumanggor, Rusmin dkk. 2010. Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group